2/10/2008

Agama : Pilihan atau Doktrin

Agama adalah pilihan tetapi juga mengandung doktrin. Jika memilih sebuah agama yang menjadi keyakinan kita maka sebenarnya kita meyakini doktrin-doktrin dari agama tersebut. Nah sejalan dengan kemajuan cara berfikir manusia, maka saat ini segala hal menjadi sasaran pertanyaan manusia.

Pertanyaan itu ada yang bersifat meragukan dan ada pula yang pertanyaan yang justru memperkuat fondasi keyakinan sebelumnya. Dalam hal ini termasuk dengan agama dan keberagamaan.

Bila kita memakai pendekatan rasioanalisme semata maka agama menjadi meragukan karena sendi pokoknya adalah keyakinan yang bersifat gaib tanpa pernah dapat dibuktikan dengan data-data empiris.

Karena itu memahami agama harus dengan keyakinan. Seterusnya keyakinan bersifat sangat personal yang tidak mungkin dinilai atau dirasakan oleh orang selain diri kita sendiri.

Saya berpendapat adalah tidak penting untuk selalu memperdebatkan sejauh mana kebenaran agama atau keyakinan kita atau sejauh mana kesalahan agama atau keyakinan orang lain. Karena dimensi kebenaran agama itu terlalu luas karena menyakut sebuah nilai yang diyakini masing-masing.

Yang lebih penting adalah sejauh mana fungsi agama atau keyakinan masing-masing dalam relasinya dalam kehidupan manusia. Inilah pesan universal dari seluruh agama.

0 komentar:

  © Blogger template 'Perhentian' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP