1/04/2009

Perlu koordinasi dalam pembangunan infrastruktur

Setiap hari saya melewati Jalan Diponegoro di kota Palu. Sebenarnya tidak ada yang istimewa terhadap jalan ini kecuali sebagai jalan poros apabila kita jalan darat menuju Sulawesi Barat. Aspalnya tidak terlalu mulus dan lebarnya pun hanya sekitar 5 meter.

Sepanjang jalan itu belum lama ini, terdapat galian untuk pembangunan kabel serat optik. Belum selesai pekerjaan itu, masih pada jalan yang sama, ada lagi galian untuk pelebaran jalan. Setelah itu mungkin ada lagi galian lain seperti pipa air. Setelah pembangunan pipa air, jalan kemudian dibongkar lagi karena ada pembangunan trotoar. Pohon-pohon disepanjang jalan itu banyak yang ditebang. Tentu ini sangat mengurangi kenyamanan dan sangat mengganggu pelayanan publik.

Saya berikan salah satu contoh. Ketika pelebaran jalan tersebut, mungkin secara tidak sengaja menyebabkan kabel telpon putus. Masyarakat yang masuk dalam area yang dilayani oleh kabel telpon itu tidak bisa berkomunikasi. Belum lagi aliran air juga macet karena pipa bocor terkena alat berat pada saat penggalian. Kecelakaan lalulintas pun kerap terjadi karena terdapat gundukan dan jalan becek akibat tanah galian yang di tumpuk seenaknya.

Kejadian yang sama jamak kita temukan di seluruh penjuru tanah air. Bahkan pola ini telah tercipta sejak negara kita mulai membangun . Yang saya mau katakan adalah pembangunan infrastruktur kita memang tidak pernah terkoordinasi antar instansi. Masing-masing pihak merencanakan secara sendiri-sendiri. Akibatnya pembangunan terjadi tumpah tindih bahkan tidak jarang bertentangan. Alih-alih mendapat kenyamanan, yang diperoleh malah kesemrautan.

Saya jadi heran karena ada lembaga yang khusus berfikir tentang perencaanan. Kalau di pusat namanya Bappenas, di daerah namanya Bappeda. Tugas lembaga tersebut sudah tentu merencanakan apa yang harus dibangun di seluruh tanah air ini. Beberapa bagian dari tugas ini memang sudah dilaksanakan. Yang tidak berjalan optimal adalah koordinasi antara instansi seperti contoh di atas.

Padahal kalau mau disederhanakan, bila perencaanaan kita matang maka pembangunan kita pasti tidak tambal sulam. Biaya pembangunan juga efisien sebab jalan yang sudah mulus tidak akan dibongkar lagi hanya karena misalnya ada pembangunan kabel Telkom. Penggusuran juga tidak akan terjadi karena perencanaan tata ruang kota sudah difikirkan meliputi jangka waktu yang sangat panjang.

Wallahu A'lam.


0 komentar:

  © Blogger template 'Perhentian' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP