3/02/2009

Bendungan Terbesar Donggala Jebol, Ribuan Sawah Merana

Kamis, 12 Februari 2009 | 19:25 WIB

TEMPO Interaktif , Palu: Ribuan hektar sawah di Tonggolobibi, Kecamatan Sojol, Kabupaten Donggala, Provinsi Syulawesi Tengah, terancam gagal panen dan tak terolah menyusul jebolnya bendungan terbesar di daerah itu.


Bendungan dengan panjang sekitar 50 meter di Dusun Malili ini jebol pada Kamis sore (12/2) sekitar pukul 15.00 Wita. Hujan yang mengguyur wilayah Pantai Barat sepekan terakhir membuat debit air sungai meluap dan Bendungan Simalili yang dibangun tahun 1997 itu tak mampu menahan derasnya arus sungai.


Salehuddin M. Awal, tokoh pemuda Tonggolobibi, mengatakan akibat rusaknya salah satu bendungan terbesar di Donggala itu, sekitar 400 hektar sawah yang masih membutuhkan aliran air terancam gagal panen. “Bahkan, 1225 hektar sawah di Tonggolobibi bakal tidak dikelola sebab saluran irigasi vital tak berfungsi,” katanya.

Salehuddin yang saat dihubungi sedang berada di lokasi menambahkan, Bendungan Simalili yang juga berfungsi sebagai jembatan penyebrangan, membuat salah satu jalur produksi pertanian di Sojol terputus. Hancurnya Bendungan Simalili juga memutus pipa utama saluran air minum yang menumpang di atasnya.

“Mesti ada langkah cepat untuk menyelamatkan lahan pertanian warga, termasuk jalur produksi dan saluran air minum,” katanya.

Naning (50), warga Tonggolobibi mengungkapkan, saluran irigasi yang mengairi persawahan masyarakat sangat bergantung dari pasokan air Bendungan Simalili. Rusaknya bendungan Simalili membuat warga Sojol yang menggantungkan hidup dari pertanian (sawah) hidup dalam ketidakpastian.
“Jika sawah saya tak bisa diolah lagi, maka keluarga saya kehilangan sumber penghidupan,” ujarnya.


Read More..

  © Blogger template 'Perhentian' by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP